Pulau Pari
Hari itu adalah Hari Sabtu tanggal 31 Agustus 2019.
Gue bergegas bangun subuh untuk mengejar commuter line jam 5.30 untuk pergi ke Pulau Seribu, yaitu Pulau Pari.
Pergi bersama Ega (temen SMA) yang dimana dulu kami sekelas saat kelas 3 nya yang saling kejar kejaran ranking di kelas. Ya kami adalah penduduk kelas saat itu dengan ranking 2 besar.
Jalan sama Ega hanya bisa saat dia berlibur pulang ke Indonesia, dia kerja keliling dunia. Mantap.
Oke balik lagi ke cerita perjalanan gue mejuju Pulau Pari,
Tujuan kami adalah turun di Stasiun Grogol, sesampainya di Stasiun Grogol jam 06.00 kami memesan Grab Car untuk menuju Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke.
Di P. Kaliadem kami mencari titik temu dengan peserta open trip lainnya.
Pukul 08.00 kapal akan segera melaju, gue lumayan kaget karena perjalanan di laut menuju Pari menghabiskan waktu 2 jam. Kebetulan gue duduk diatas, lesehan gitu, dan 1 jam terakhir gue habiskan dengan tiduran. Ga peduli, udah pegel. Hahaha.
Berlabuh. Tibalah di Pari, kapal disandarkan, gue dan Ega turun dari kapal. Wah Holiday is Start! Pikir gur dalam hati.
Dan ga kalah mengagetkannya lagi gue ketemu dengan Kak Jacklyn, senior semasa Kuliah.
Dulu gue pernah mendaki Gunung Agung bareng Kak Jacklyn.
Hal pertama yang kami lakukan adalah menuju homestay dan makan siang,
Saat menunggu datangnya makan siang ke homestay, gue dan Ega memutuskan untuk keluar keliling liling untuk lihat lihat sambil mencari Spot Photo, dan kami dapat. Lumayan untuk kebutuhan per instagram an. Sekarang bukan perut lagi dikasih makan, instagram juga.
Jam 12.00 kami balik ke homestay dan sudah tersedia makan siang, yaitu ikan goreng. Enak. Kami makan dengan lahap.
Oke. After makan siang kami dijemput oleh guide untuk snorkeling! Kami sangat excited. Berhubung gue sudah lama sekali tidak snorkeling.
Maka snorkeling lah kami.
Dan gue berasa ini nih sebenarnya dunia gue.
Gue kasih ikan makan dengan roti.
Jadi sehabis gue makan siang dengan ikan gue kasih ikan makan dengan roti.
After snorkeling, kulit kita sudah berubah warna menjadi kegelap gelapan,
Menurut gue sih gapapa ya namanya juga liburan, black is temporary but memories last forever. #ashiapp
Kita sepedahan dengan keadaan belum balik ke homestay, ya rada2 basah gitu ya baju habis snorkeling, karena males balik ke homestay biar sekalian aja gitu.
Kita menuju Pantai Perawan, pantainya bagus, masih kategori bagus menurut gue.
Kita makan indomie pake telur dan nasi. Enak banget. Habis snorkeling makan indomie.
Dan seperti biasa kita lanjut menikmati sunset dan photo photo tidak lupa.
Baliklah kita sekitar jam 7 kurang ke homestay untuk mandi, makan malam.
Dan dilanjutkan lagi dengan BBQ di pantai.
Jam 9an malam kami mengayuh sepeda menelusuri pulau pari untuk kembali ke Pantai Perawan untuk menyantap hasil Bbq an. Sambil memesan teh manis hangat dan temani dengan nyanyian orang lain, dan tak lupa suara desiran ombak.
Ahh, malam itu terasa seru sekali. Sudah lama tak menikmatinya setelah sudah kembali ke Tangerang dari Bali.
Kembalilah kami jam 11 malam ke homestay untuk beristirahat.
Hari pertama berlalu. Tibalah hari kedua.
Jam 5 pagi kami bangun untuk mengejar sunrise di pantai lain.
Perjalanan menuju pantai pagi itu terasa sangat syadu, bagaimana tidak kami menelusurinya melewati bentangan ilalang dipinggir laut. Seru sekali.
Begitulah perjalanan gue di Pari, setelah itu acara bebas sampai siang, dan kami bergegas untuk pulang ke Jakarta.
Gue berjanji untuk keliling Indonesia kelak,
Masih banyak yang belum gue jelajahi.
Jiwa gue berasa damai ketika travelling, dan suatu saat nanti gue akan sering travelling, bahkan ke luar negeri.
Banyak pelajaran saat kita travelling.
Gue banyak belajar saat kita sedang tidak ditempat asal kita. Ya lebih kepada bersyukur. ;)
So guys, itulah cerita singkat gue tentang perjalanan gue 31 Agustus - 1 September 2019 gue. So i'll see you next trip!
Komentar
Posting Komentar