Prinsip Dasar
Kala itu ku bergegas pergi ke Jakarta,
Ku siapkan semua barang2 bawaanku.
Jangan ada sampai tertinggal.
Ku pakai sepatu kets ku yang berwana biru.
Kesukaanku dijaman itu.
Dan jangan lupa juga memasukkan parfum ke tasku. Aku suka sekali pakai parfum.
Ku telusuri perjalanan menuju stasiun dari rumah.
Sambil berharap semoga ada yang tiba-tiba nebengin aku.
Stasiun sore itu menuju Jakarta sepi.
Melawan arus balik.
Oh ya, aku saat itu akan meeting dengan teman. Meeting jam 19.00 PM.
Sampailah aku di lokasi meeting jam 18.30 PM. Perjalananku memakan waktu setengah jam dari Tangerang. Ya. Tepat. Sudah ku prediksi akan sampai pukul segitu.
Jam 19.00 berlalu, 19.15 berlalu, temanku belum kunjung tiba, dan 19.20 tibalah temanku.
Aku merasa sedikit kecewa dengan keterlambatan itu, karena sudah terlalu enek menjadi orang yang selalu menunggu.
Aku pun bukan orang yang selalu on time.
Tapi setidaknya aku masih diatas rata-rata kedisiplinan manage waktu orang pada umumnya. Aku masih memegang teguh prinsip dasar.
Perasaan kacau dan aku memutuskan untuk pulang sebelum meeting dimulai.
Ya. Baru kali ini aku melakukan ini.
Aku menulis cerita ini karena sedang tidak tau mau ngapain, dan ingin bercerita.
Berhubung ini cerita melekat diingatan, so. This is it.
Komentar
Posting Komentar