Cinta yang Abadi
Ini cerita cerpen yang gue tulis pas kelas 1 atau 2 SMA. agak alay sih ceritanya. tapi sayang kalau ga di post,
Start.
Kirana, ya biasa dipanggil Kira. Kira adalah seorang
siswa tercantik di Smanya, sekarang kira duduk di kelas 11 SMA. Kira menggambil
jurusan IPS. Suatu hari kirana sedang berjalan-jalan di Mall. Di lihatnya ada
sebuah toko yang menjual kaset, Kira pun masuk ke toko tersebut. Tak lama
setelah dia masuk, dilihatnya seorang cowo ganteng yang sedang melihat kaset
musik Jazz. Sempat terpikir dibenaknya " Betapa beruntungnya gue kalau
bisa berkenalan dengannya. " pikir Kira. Kira pun terus mencuri-curi
pandang ke arah si cowo ganteng itu. Kira rela menghabiskan waktu selama 10
menit untuk memandangi cowo itu. Tiba-tiba Kira terpikirkan, muka cowo itu
hampir mirip dengan sahabat dimasa kecilnya, saat Kira masih tinggal di suatu
kota kecil di daerah Bandung. Tapi Kira buru-buru membuang pikirannya tersebut,
karena sahabatnya itu sudah lama menghilang semenjak tragedi tenggelamnya kapal
laut yang ditumpangi sahabat kecilnya itu. Disaat itu Kira dan sahabatnya itu
masih berumur 8 tahun, kelas 3 Sd. . Ketika mendengar sahabatnya menghilang ditengah laut, hati
Kira kecil sangat terkikis. Pencarian oleh tim SAR sudah berlangsung selama 2
bulan, tetapi tim Sar hanya menemukan beberapa orang saja. Keluarga sahabatnya
tidak ditemukan, dan diputuskanlah pencaharian oleh Tim SAR berakhir.
Cowo itu segera ke Kasir dan membayar 2 kaset Jazz
yang akan dibelinya. Kira pun segera keluar toko itu tanpa membeli kaset. Di
perjalanan pulang dari Mall yang berada di salah satu kawasan Jakarta, di
pikiran Kira sempat muncul Ken. Saat itu Kira kangen dengan Ken. " Mungkin
jika Ken masih ada, mungkin Ken adalah sahabat terbaik gue " kata Kira
dalam hati. Waktu sudah menunjukkan waktu jam 10 malam, Kira kaget dan langsung
menancapkan gas mobilnya. Kira takut di'semprot' sama mamanya. Sesampainya di
rumah, kira membuka pintu rumah dan tampaklah wajah seorang ibu-ibu, dan itu
adalah wajah mamanya Kira. " Kira! Kamu pikir ini sudah jam berapa?
Darimana saja kamu sampai pulang selarut ini?" Tanya ibunya dengan tegas.
" Iya-iya maaf ma, aku baru pulang dari kerja kelompok sama temen"
Kata Kira bohong. " Emangnya kerja kelompok itu tiap hari? " Tanya
ibunya kembali. " Mau gimana lagi Ma, Tugas kami ini ribet, harus teliti
dikerjainnya" " Yasudah, besok kamu langsung pulang, jangan
pergi-pergi lagi" " Iya ma, aku mandi dulu ya" Celetuk Kira.
Keesokan harinya di Sekolah Kira, " Hai Dina!
" Sapa Kira pada teman sebangkunya itu. Dina dan Kira sangatlah dekat.
Sampai-sampai dimana ada Kira pasti ada Dina yang selalu bersamanya,. "Oh
hai Ra! Udah ngerjain PR Sosiologi ? " Tanya Dina. " Ha? Emang ada PR
? Yaampun gue belum ngerjain nih Din! Lo udah Din? " " Gue udah
hampir selesai nih, bentar ya gue selesaikan dulu baru lo lihat " "
Oke Din, lu emang ngerti gue banget deh ya, hehe" Celetuk Kira sambil
cengengesan. Saat istirahat Kira dan Diana makan ke Kantin. " Din gue
pengen nonton Pensi di Sman 8, katanya disitu Guest Starnya Band dari Australia
loh yang lagi liburan di sini, nonton yukk Din " Bujuk Kira ke Dina.
" Ha? Emang iya Ra? Kok bisa Guest Starnya dari Australia? Iya yuk nonton
yuk, kapan? " Tanya Dina. " Iya denger-denger dari anak-anak lain
sih, 4 personilnya itu orang asli Indonesia yang sekolah disana, tetapi lagi
pada pulang kampung ke Indonesia." Jelas Kira kepada Dina. " Hebat
banget tuh orang sekolah di Australia" Kagum Dina. "Iya makanya itu
kita harus nonton haha, oh iya Hari Sabtu ini tiket masuknya 50rb"
"Okedeh Ra, nanti lu jemput gue aja ya ke rumah" "Iya gampang
itu mah Din" kata Kira.
Tiba Hari Sabtu di Sman 8 Jakarta, suasana di Sma
itu ramai sekali. Kira dan Dina terkagum-kagum melihat dekorasi panggung
pensinya yang sangat mewah ditambah dengan penataan lightingnya (lampu).
Sungguh luar biasa pikir Kira. Sejam.. Dua jam.. Semua pengunjung tampak
antusias menyaksikan pertunjukan-pertunjukan sampai tidak terasa sudah
berjam-jam. Di saat semua pengunjung sudah mulai capek, Mc berkata "
Sebentar lagi kita akan menyaksikan penampilan Band dari Australia yang sedang
liburan di Indonesia!" kata Mc tersebut. Kira, Dina dan semua pengunjung
Pensi tak sabar melihat mereka, momen yang ditunggu-tunggu akhirnya datang
juga. Band dari Australia itu menunjukkan penampilan mereka yang super. Sekejap
Kira sangat kaget dengan apa yang di lihtanya. Salah satu personilnya itu
hampir mirip bahkan sama persis dengan cowo yang ditemukannya di Toko Kaset
beberapa waktu lalu. Kira ga mengira hal ini bisa terjadi. Ternyata cowo itu
pemain gitar di Band itu. Petikan gitarnya sangat bagus terdengar oleh kuping.
Band itu membawakan lagu Jazz. Pantas saja Kira melihat cowo itu membeli kaset
Jazz beberapa waktu lalu.
Seusai acara pensi di Sman 8 Jakarta, Kira dan Dina
pulang ke rumah. Sesampai di rumah Kira melihat kakaknya sedang bermain piano,
kakaknya Kira bernama Helen. Helen anak yang sangat cerdas, sekarang Helen
sedang berkuliah di UI (Univeritas Indonesia) dengan menganbil fakultas Hukum.
Dimainkannya jari-jarinya di atas not piano, sangat indah didengar dan membuat
pikiran relax. Muncul niat Kira untuk pandai memainkan alat musik yang satu
ini. "Kak, ajarin aku main piano dong" Pinta Kira, "Gampang,
main piano itu yang penting tangan kanan dan kirimu harus seimbang, kemampuan
otak kanan dan kiri sangat dibutuhkan" Kata Helen. "Wah seru nih
kayaknya. Ajarin aku ya kak, kita mulai dari teknik dasarnya dulu ya."
Pinta Kira kembali. Helen dan Kira sangat akrab, sangkin akrabnya mereka
melebihi dari seorang sahabat. "Ini buku-buku panduan bermain piano, kamu
bisa belajar autodidak juga dari sini" Kata Helen. "Yuhuu senengnya..
Makasih yaa ka" "Iya sekarang kakak mau ke kamar ya, ada yang mau
dikerjain" "okee kakkk".
Sekarang hari Sabtu, yang artinya libur. Ini saatnya
Kira memanjakan dirinya ke Salon. Tetapi gamungkin Kira ke Salon sendirian,
pasti krik banget kalau Kira sendirian. Kira pun mengajak kakaknya untuk ke
Salon, tetapi sayangnya kakaknya tidak bisa karena hari ini mau kencan dengan
pacarnya. Kira pun ga habis akal untuk mengajak Dina ke Salon, tetapi Dina pun
sedang tidak bisa karena sibuk membantu ibunya di rumah. Berhubung Kira sudah
hampir 1 bulan tidak creambath, terpaksa Kira seorang diri ke Salon. Kira pergi
ke Salon langganannya di Mall. Setibanya di Mall Kira segera ke Salon
langganannya untuk di creambath. Satu jam pun berlalu, Kira keluar dari Salon
dengan tampang yang lebih fresh dan rambut yang tertata rapi dan wangi. Karena
sudah jauh-jauh ke Mall, sayang kalau tidak mampir ke Gramedia dulu. Kira
sangat suka membaca Novel maupun Komik. Membaca adalah salah satu hobinya. Kira
pun langsung menuju Gramedia yang berada di lantai 2 Mall, Kira berjalan
mengelilingi Gramedia mencari-cari buku yang akan dibelinya. Kira nampak
membawa 3 Novel, 2 Komik di tangannya dan segera menuju Kasir, tetapi tak
sengaja Kira menabrak seorang cowo dan buku-buku Kira berjatuhan. "Aduh
maaf ya" Kata cowo itu. "Lihat-lihat dong lo kalau jalan"
Celetuk Kira agak sedikit kesel. "Iya maaf banget ya, sini gue
ambilin" Pinta si cowo tadi. Yaampun ga diduga-duga cowo yang menabrak Kira
adalah cowo pemain gitar dari Band asal Australia, dan cowo yang dijumpainya di
toko kaset itu. "Lo pemain gitar di Band asal Australia itu kan?"
Tanya Kira. " Eh iya bener banget tuh. Kemaren lu dateng ke Pensi
sman8?" tanya si cowo. "Iya gue dateng." "Btw lu sendirian
ke sini?" "Iya nih gue sendirian, kenapa? "Kalau lu ga keberatan
sih mau ga muter-muter sama gue? Gue juga bosen ga ada temen jalan. "Pinta
si cowo tadi. "oh ya ya, boleh kok tapi gue mau bayar buku-buku ini dulu
ya" kata Kira.
Akhirnya mereka pergi berdua dan mencari tempat
makan yang enak, Cowo tadi melihat ada tempat makan yang bagus dan sangat enak.
Masuklah mereka berdua. Mereka sangat terlihat asyik mengobrol. Tetapi anehnya
mereka belum saling tau nama mereka berdua. "Eh iya nama lu siapa sih?
Masa daritadi kita jalan dan ngobrol tapi gatau nama lu" Ucap si cowo.
"Oh iya hampir lupa, nama gue Kirana, lo bisa manggil Kira, kalau lo?
Tanya balik Kira. "Nama gue Ken" Jawab Ken. "Oh Ken, nama lu
sama kayak nama sahabat gue dulu haha" "Oh ya, pasti lu kalau manggil
gue selalu ingat sahabat lu itu ya."Ucap Ken. "Haha ya mungkin saja.
Lo beneran dari Australia? Terus ngapain ada di Indo?" "Iyalah
beneran, gue itu sekarang lagi liburan, mumpung gue sama temen-temen Band gue
semuanya orang Indonesia, yauda bisa pulang bareng-bareng deh. Lagi pula gue di
Austalia Cuma sekolah, orang tua gue di sini." Jelas Ken kepada Kira.
"Oh begitu ya. Terus lu kapan pulang ke sana? "Yamungkin 1
bulanlagilah, kenapa? Mau ikut? Hehe" "Ngapain gue ikut, mau ga
sekolah gue, haha." Mereka ngobrol sampai berjam-jam. Waktu sudah
menunjukan pukul 5 sore, "Eh udah sore nih, gue balik ya." Kata Kira.
"Mau gue anterin?" "Gausa ue bawa mobil kok" "Ra, bagi
nomor hape lu dong" Pinta Ken dengan gugup. " Nih, jangan gugup gitu
kali mintanya hhaha" "Ye siapa yang gugup coba. Haha"
"yaudaa byee Ken" Kata Ken sambil melambaikan tangannya kepada Ken
dan Ken membalas lambaiannya. Sesampainya di rumah Kira ga nyangka mimpinya
bakal terwujud, Kira bisa kenalan dengan cowo itu dan ngobrol sampai-sampai
bisa tukeran nomor hape. Muka Kira tampak berseri-seri, girang. Keluarga Kira
heran melihat anaknya itu seperti orang mabuk kasmaran. Helen datang
menghampiri Kira. "Hoi, kamu mau latihan piano lagi ga?" Tanya Helen.
"Oh iyaa mau kak mau banget" "Yauda ayuk". Pulang-pulang
dari Mall, Kira langsung belajar main piano bersama kakaknya. Betapa indahnya
hari Sabtu Kira ini.
Sebenernya Kira sangat mengharapkan Ken untuk
menghubinginya. Tetapi sudah 2 hari semenjak tukar nomor hape, Ken belum juga
menghubingi Kira. Tetapi Kira tidak patah semangat, Kira tetap setia menunggu
cem-cemannya itu untuk segera menghubunginya.
Hari berganti hari,Ken pun belum menghubungi Kira.
Kira yang sudah tak tahan lagi menahan rasa rindunya itu pun segera SMS Ken.
"Ken, ini Lu kan? Apa kabar? Hehe :)"
Sejam dua jam 3 jam pun berlalu, Ken tak kunjung
membalas SMS yang dikirim Kira. Dan tiba-tiba hape Kira berbunyi, Kira segera
meraih hapenya cepat.
"Hmm maaf Ken sedang terbaring di Rumah
Sakit Pertamina, -Kakak Ken-"
Membaca balesan SMS itu hati Kira sangat sedih, dan
Kira kembali membalas SMS
"Maaf, kalau boleh tau, Nomor kamarnya berapa?
"Kamar Rembulan nomor 24" balas Kakak Ken.
Sepulang sekolah Kira langsung tancap gas ke Rumah
Sakit Pertamina, Di hilatnya di sebelah kanan ada suster repsisionis,
ditanyakannya dimana ruangan itu berada. Setelah dikasih tahu sama suster, Kira
langsung menuju kamar Ken. Di lihatnya banyak keluarga Ken baik di dalam kamar
dan di luar kamar. Di intipnya Ken melalui kaca kecil yang berada di pintu. Ken
terbaring lemah. Keluarga Ken heran melihat siapa perempuan yang mengintip Ken.
Kakak Ken langsung menghampiri Kira "De, kamu temennya Ken?" tanya
Kakak Ken, "Eh iya kak, salam kenal, aku Kira" Kata Kira. "Oh
yang tadi Sms ya?" "Iya kak, kak kalau boleh tau, Ken sakit
apa?" Tanya Kira. "Ken terkena penyakit Ataksia" Kata kakak Ken.
Lalu Kir terdiam sejenak dan berpamitan pulang. Kira sangat kaget mendengar hal
itu. "Ataksia? Gamungkin Ken sampai terkena penyakit itu" Kata Kira
dalam hatinya.
Ataksia adalah penyakit yang menyerang sistem saraf
otak dan sum-sum tulang belakang. Ataksia yang merupakan gangguan koordinasi
seperti kikuk atau gerakan canggung dan tidak kokoh, Ataksia belum ada obat
untuk menyembuhkan pasien, tetapi hanya ada obat untuk menghambat penyakitnya
supaya tidak terlalu parah.
Hari-hari pun berlalu, Kira mendapatkan SMS dari
Ken.
"Hai Kira, kemaren lo jenguk gue ya? Kok ga
nyamperin gue sih? Heheh :'("
Dengan cepat Kira membalas,
"Hehe iya Ken, Gue lihat lo tidur pulas, gue ga
berani ganggu" balas Kira
"Ganggu, ya enggak lah. Kir gue udah keluar
dari Rumah Sakit. Besok sepulang sekolah gue jemput lu dari sekolah ya. Kita
jalan"
"Jangan Ken lo itu masih butuh istirahat."
"Gue malah udah cape istirahat mulu, bosen, Aku
mau ketemu kamu. Hahah"
"Haha yauda kalau itu mau lo. Besok gue tunggu
di depan sekolah ya. :D"
Seperti dengan janjinya Ken, Ken menjemput Kira di
Sekolahnya sepulang sekolah. "Hai Ken!" Sapa Kira. "Hei! Yuk
pergi" Ajak Ken. Ken pun mengemudikan mobilnya ke suatu restoran terkenal
di Jakarta. Tiba di Restoran, Ken langsung mendapatkan posisi tempat duduk yang
sangat indah, Tepat disebelah kolam ikan yang penuh bunga disekelilingnya.
"Gimana? Bagus ga disini? Hehe" Kata Ken. "Wah, keren banget
tempatnya! Ga terasa sudah 1 jam lebih 30 menit mereka berdua terlihat asyik
mengobrol, tiba-tiba "Gue baru kali ini temuin cewe kaya lu Kir."
"Kata Ken. "Hah? Gue? Kenapa? Gue bawel ya?" Kira panik.
"Enggak, lu beda dari cewek lainnya." "hmm terus?"
"Gue ngerasa nyaman kalau ngobrol sama lu, ya walaupun kita baru jalan 2
kali. Tapi gue bisa rasain itu Kir, Gue merasakan hal yang berbeda, gue sayang
sama lu kir. Maaf kalau ini mendadak. Mau ga kamu jadi pacar aku?" Tanya
Ken. Kira sangat senang mendengar hal itu, emang dari pertama melihat Ken, Kira
langsung naksir, apalagi ditempaknya se so sweet ini. "Mau Ken."
Jawan Kira pendek. Hubungan mereka berdua pun semakin dekat seperti orang tak
terpisahkan.
Mereka hampir setiap hari sepulang sekolah pergi
berjalan-jalan, ntah itu ke pantai, mall, atau pegunungan yang sejuk. Tetapi
merek belum pernah datang ke rumah. "Kir, besok kamu mampir ya ke rumahku,
aku mau kenalin kamu ke orang tuaku." Pinta Ken dan langsung di iyakan sama
Kira.
Tiba di rumah Ken, "Ma ini Kira, pacar
aku." Ucap Ken. "Selamat siang tante" Sapa Kira. Kira merasa
aneh melihat wajah ibu Ken, seperti familiar dimata Kira. Setelah berkenalan
dengan ibu Ken, Kira dan Ken duduk di ruang tamu dan ngobrol dengan ibu Ken
beberapa menit. Kemudian mereka pamit kepada ibu Ken.
Ken dan Kira pun bergegas ke suatu tempat yang sepi,
di depan danau mereka duduk. "Ken, kayaknya aku pernah lihat mama kamu
deh" Kata Kira, "Ha? Iya dimana?" Tanya Ken. "Iya dulu aku
punya sahabat kecil, ibunya mirip kamu. Ehhh namanya juga sama. Ken juga
namanya, Apa itu kamu ya? Haha" Kata Kira. "Ha?? Kok??? Gue juga dulu
punya sahabat kecil namanya Kira! Kita bisa di pertemukan gini sih?"
"Wahh kamu Ken yang dulu sahabatku! Kemana kamu selama ini? Aku
denger-denger kamu tenggelam di laut pas kecelakaan kapal laut" Tanya
Kira. "Wah ga nyangka ya kir, sudah lama saat-saat itu. Iya pas itu kapal
yang aku naikin sama keluarga aku tenggelam, tapi kami bisa berhasil selamat
dengan sekoci. Kami pun kembali ke rumah, sesampai di rumah, ayahku mendapat
tawaran pekerjaan di perusahaan teman bokap dengan jabatan yang tinggi.
Langsung saja 2 hari kemudian kami pindah ke Bandung. Maaf ya waktu itu ga
pamit dulu sama kamu." Jelas Ken. "Kamu jahat Ken, Kamu buat aku
khawatir saat itu, aku kangen Ken kecil. Aku kangen masa dimana kita sering
main bareng dulu."Celetuk kira dengan mata berkaca-kaca. "Iya Kir,
maafin aku ya. Maaf banget" Pinta Ken. "Iya, aku maafin, tapi jangan
tinggalin aku lagi ya Ken." "Enggak Kira, aku ga akan tinggalin kamu.
Aku rela berhenti sekolah di Australia demi kamu" "Engga Ken, Kalau
masalah Sekolah kamu gaboleh berhenti dari sana. Kamu harus lanjutin, jarang
ada orang yang bisa bersekolah disana, kamu jangan sia-siain ya" Kata
Kira. Ken terdiam sejenak, "Tapi Kir.." "Tapi apa Ken? Sekolah
di luar negeri itu bagus, kamu jangan sia-siakan itu ya, demi masa depan
kamu" Kata Kira. "Iya, Kir, 1 minggu lagi Sekolah aku masuk, aku
musti balik ke Australia, kamu jangan sedih ya," Pinta Ken. "Haha,
Enggak kok Ken, kamu harus Sekolah dengan baik ya disana, awas lo lirik-lirik
cewek bule disana haha" Kata Kira sambil tertawa "Ga dong Kir, hati
aku setia Cuma sama kamu seorang haha" Kata Ken. Mereka pun tertawa
bareng, bercandaan bareng sampai lupa waktu. Ternyata sudah jam setengah 6,
sudah mau magrib. Mereka pulang dari danau itu.
Sesampai di rumah Kira langsung mandi dan
mnegerjakan PR Ekonominya yang sudah menungguya. Ada yang aneh, tumben malam
ini Ken tidak telepon Kira, bahkan juga tidak mengirim SMs. Biasanya Ken sangat
rajin SMS Kira dan setiap malam selalu telepon Kira. Kira yang merasa khuatir
langsung menelepon Ken, tetapi Ken tidak menjawabnya, dan beberapa menit
kemudian Ken sms
"Maaf sayang aku ada kerjaan sekarang, maaf aku
ga telepon kamu atau angkat telepon kamu ya, besok aku hubungi kamu lagi. Nite
sayang, sweet dream :D"
Kira yang menerima SMS dari Ken langsung lega
membacanya, malam itu Kira tidur dengan pulas.
Keesokan harinya sepulang
Sekolah Kira menunggu Ken untuk menjemputnya, tetapi Ken belum kunjung datang.
Kira telepon Ken tetapi juga tidak di angkat. Kira merasa bingung, jika Kira
menunggu terus takutnya Ken engga datang-datang, kalau pulang deluan takutnya
Ken jemput. Ken di telponin sebanyak 6 kali sama Kira tetap saja tidak menjawab
telponnya. Lagi-lagi Ken membuat Kira khawatir. Akhirnya Kira memutuskan untuk
pulang sendiri naik anggkot. Sehari dua
hari Ken tidak ada kabar, Kira mulai gelisah dengan Ken. Kira memutuskan untuk datang
ke rumah Ken untuk mengetahui keadaan Ken. Setibanya di rumah, tak ada keluarga
Ken yang di rumah. Tibatiba ada seorang bibi yang bekerja di rumah Ken
menghampiri Kira “Ya cari siapa de?” Tanya si bibi tersebut. “Aku cari Ken bi,
Kennya ada?” Tanya Kira sambil melirik dalam rumah Ken. “Waduh Kennya di Rumah
Sakit, udah 3 hari ini Ken di rawat lagi” Jelas si bibi. “Oh iya bi, makasih ya
Bi.” Pamit Kira.
Kira yang merasa
kesedihan yang mendalam mendengar penjelasan dari si bibi tadi langsung segera
menuju rumah sakit. Seperti biasa Kira menanyakan dahulu kamar tempat
dirawatnya Ken kepada repsisionis. Setelah dia mendapatkan tempatnya, langkah
Kira dengan cepat menuju Kamar Ken. Di lihatnya Ken terbaring lemah, tetapi
kira tidak melihat adanya keluarga Ken. Kira langsung membuka pintunya dan menghamiri
Ken. “Ken, kenapa kamu disini? Kenapa kamu tidak kasih tahu aku Ken? Kenapa?”
Kata Kira dengan suara kecil sambil berlinang air mata. Tiba-tiba Ken membuka
matanya dan melihat Kira ada di sampingnya “Kira, kamu datang jenguk aku, kamu
tau dari siapa?” Tanya Ken. “Aku tau dari bibi kamu Ken” “Oh dari bibi, rupanya
kamu datang ke rumah aku ya? Haha” “Aku khawatir tau, kok kamu malah ketawa sih
Ken!” “Haha engga, aku seneng aja ternyata kamu peduli sama aku” “Ya pastilah
aku peduli, aku tuh sayang banget sama kamu, aku gamau kamu kenapa-kenapa” “Iya
makasih ya Kir udah peduli” Ucap Ken. Tiba-tiba dokter datang bersama perawat
pria. “Bagaimana perasaan kamu ken?” Tanya dokter. “Baik dok” “Sekarang
waktunya latihan jalan dulu ya” “baik dok”.
Hati Kira sangat pedih
mendengar kata dokter, “Apa? Latihan jalan? Ken lumpuh?” ucap Kira dalam hati.
Ternyata semenjak pulang
dari danau saat itu Ken mulai pusing dan pingsan di rumahnya, sehingga dia
dilarikan ke Rumah Sakit.
Di saat latihan berjalan
yang didampingi oleh perawat pria Kira sangat pedih melihatnya.
Kira menghampiri dokter
tadi dan bertanya “Dok katakan kepada saya jujur, Ken menginap penyakit apa
dok? Kenapa dia menjadi lumpuh dan harus latihan berjalan?” Kata Kira sambil
meneteskan air mata. “Tenang dek, Ken menginap penyakit Ataksia yang sudah
stadium akhir, kita berdoa saja semoga Tuhan memberikan mujizat bagi Ken untuk
sembuh” Jelas si dokter. Kira yang syok mendengarnya langsung duduk di
pinggiran koridor Rumah Sakit. Kira ga nyagka
bahwa Ken akan menjadi seperti ini.
Tiap hari Kira menjenguk
Ken ke Rumah Sakit, dan setiap hari pula Kira membawakan makanan buat Ken. Ken
pun merasa senang akan kedatangan Kira. Kira selalu setia disamping Ken. “Kir,
Jalan-jalan ke halaman Rumah sakit yuk” Pinta Ken. “Kira pun membawa Ken menuju
halaman Rumah Sakit. Karena Ken lumpuh, Kira Mendorong kursi roda yang
digunakan Ken. Sesampainya di taman mereka ngobrol dengan asyik seperti sedang
tidak ada masalah. “Kir, kalau aku pergi cepat, kamu jangan sedih ya” Kata Ken
“Hush! Kamu ngomong apaan sih!! Kamu gaboleh ngomong gitu, kamu ngomong seperti
itu buat aku tambah sedih tahu! Aku gamau kamu ngomong kaya gitu lagi” Seru
Kira. “Maaf Kir, aku ngerasa beda, ga kayak dulu lagi, Aku ngerasa badan aku
ini seperti mau hancur, tiap detik makin melemah” Ucap Ken “Engga engga, aku
tau kamu kuat Ken, kamu berdoa sama Tuhan minta kekuatan” “Iya Kir, Tapi kalau
kamu ada disamping aku, aku ngerasa 1000 kali lebih baik dari sebelumnya hehe”
“woo kamu mah gombal teruss haha” Mereka berdua pun asyik ngobrol. Setelah
sudah hampir sejam Kira membawa balik Ken ke kamar, sampai di kamar, Kira
membantu Ken untuk segera duduk di tempat tidur.Ken terlihat sangat lemah.
Tiba-tiba Kira meneteskan air mata dan memeluk Ken, Ken pun merasa terkejut dan
segera memeluk Kira balik. Tak lama kemudian Ken merasa pusing dan badannya
tambah melemah, sehingga Ken meninggal di pelukan Kira.Ken pun beristirahat
dengan tenang. Ken di makamkan di TPU yang berada di Jakarta.
-END-
Komentar
Posting Komentar